Pakar: Pemerintah perlu tiru cara Eropa dalam tangani kecanduan rokok

Pakar kesehatan telah lama mengingatkan bahwa kecanduan rokok merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 67% pria dan 4% wanita di Indonesia adalah perokok aktif. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi rokok tertinggi di dunia.

Untuk mengatasi masalah ini, beberapa pakar kesehatan menyarankan agar pemerintah Indonesia meniru cara Eropa dalam menangani kecanduan rokok. Sejumlah negara di Eropa telah berhasil mengurangi tingkat konsumsi rokok dengan mengimplementasikan kebijakan yang ketat terkait peredaran dan konsumsi rokok.

Salah satu kebijakan yang dianggap efektif adalah kenaikan harga rokok secara signifikan. Dengan harga yang lebih tinggi, diharapkan dapat membuat masyarakat lebih berpikir dua kali sebelum membeli rokok. Selain itu, pemerintah Eropa juga memberlakukan larangan iklan rokok di media massa dan sponsor acara olahraga. Hal ini bertujuan untuk mengurangi eksposur masyarakat terhadap promosi rokok yang dapat meningkatkan minat untuk merokok.

Selain itu, pendekatan kesehatan juga menjadi fokus utama dalam penanganan kecanduan rokok di Eropa. Pemerintah Eropa memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan terkait dengan kecanduan rokok, seperti program penghentian merokok dan konseling kesehatan. Dengan adanya dukungan dan bantuan yang memadai, diharapkan dapat membantu individu yang ingin berhenti merokok.

Meskipun pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan beberapa kebijakan terkait rokok, namun masih diperlukan langkah lebih lanjut untuk mengurangi tingkat konsumsi rokok di masyarakat. Dengan meniru cara Eropa dalam menangani kecanduan rokok, diharapkan Indonesia dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam upaya pencegahan dan pengendalian masalah kesehatan ini. Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama pemerintah untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.