Cap Go Meh merupakan salah satu perayaan yang sangat penting bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Perayaan ini biasanya jatuh pada hari ke-15 setelah perayaan Tahun Baru Imlek dan menandai berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek.
Asal usul Cap Go Meh sendiri berasal dari tradisi masyarakat Tionghoa yang berasal dari Cina. Menurut legenda, Cap Go Meh berasal dari cerita tentang Nabi Musa yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Pada hari ke-15 bulan pertama, bangsa Israel merayakan kemenangan mereka dengan pesta yang meriah. Tradisi ini kemudian diadopsi oleh masyarakat Tionghoa dan menjadi salah satu perayaan penting bagi mereka.
Di Indonesia, Cap Go Meh juga dirayakan dengan penuh semangat dan kegembiraan. Salah satu tradisi khas yang dilakukan adalah barongsai, di mana para pemain barongsai menari-nari dengan kostum dan topeng yang menyerupai singa. Selain itu, masyarakat juga memanjatkan doa dan mempersembahkan makanan kepada leluhur mereka.
Selain itu, Cap Go Meh juga identik dengan tradisi mengucapkan salam “Gong Xi Fa Cai” yang artinya “semoga kamu menjadi kaya” dan memberikan angpao kepada anak-anak sebagai simbol keberuntungan.
Perayaan Cap Go Meh biasanya diisi dengan berbagai acara seperti pawai budaya, pertunjukan seni, dan pasar malam. Masyarakat Tionghoa juga biasanya mengadakan acara makan bersama keluarga dan teman-teman sebagai bentuk perayaan yang lebih intim.
Dengan keberagaman budaya yang ada di Indonesia, perayaan Cap Go Meh menjadi salah satu contoh bagaimana berbagai budaya dapat hidup berdampingan dan merayakan keberagaman tersebut. Perayaan ini juga menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa untuk memperkuat identitas dan kebersamaan mereka.